Program Sekolah Rakyat berkonsep asrama atau boarding school yang tengah dipersiapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) cukup menuai sorotan. Akankah ini benar-benar bisa dijadikan sebagai solusi permasalahan negara dalam upaya pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu?
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan, program ini memang dirancang untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi dengan memberikan fasilitas pendidikan yang layak secara gratis. Sekolah Rakyat diperuntukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Diana Isnaini menyatakan, pada dasarnya Partai X memberikan dukungannya terhadap program ini. Menurutnya, konsep boarding school yang diusung oleh Kemensos sejalan dengan prinsip Partai X yang menekankan pentingnya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
"Program Sekolah Rakyat ini bisa menjadi solusi permasalahan negara yang selama ini kita hadapi, terutama dalam hal pemerataan pendidikan. Akses pendidikan yang setara akan membantu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujarnya.
Namun, Diana menegaskan, Partai X selalu mendorong kebijakan pemerintah bisa dijalankan dengan cara yang efektif, efisien, dan transparan. Oleh karena itu, ia berharap pelaksanaan program ini melibatkan pengawasan ketat dan penggunaan anggaran yang akuntabel.
“Pelaksanaan program ini tidak bisa asal, perlu pengawasan ketat dan penggunaan anggaran yang akuntabel,” tegasnya.
Untuk mewujudkan program ini, Kemensos bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam merancang desain dan fasilitas asrama. Salah satu lokasi yang telah dipersiapkan adalah Sekolah Tinggi Penyuluhan Sosial (STPL) di Bekasi, yang memiliki fasilitas lengkap mulai dari asrama, tempat ibadah, hingga lapangan olahraga.
Menurut Diana, sinergi antar-kementerian ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan negara secara menyeluruh. Tetapi, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pengajar agar hasilnya optimal.
“Sinergitas itu memang penting, tapi juga perlu diingat adalah bagaimana menjaga kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pengajarnya,” katanya.
Meski mendukung, Diana juga memberikan catatan kritis terhadap program ini. Ia menekankan pengelolaan anggaran harus transparan untuk menghindari potensi penyalahgunaan dana. Selain itu, keberlanjutan program harus dipastikan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi mendatang.
"Ini bukan hanya soal membangun fasilitas, tapi bagaimana memastikan sistem pendidikan berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Harus ada evaluasi berkala dan perbaikan terus-menerus," terangnya.
Dengan perencanaan yang matang dan pengawasan ketat, Diana yakin Sekolah Rakyat berkonsep asrama bisa menjadi langkah konkret dalam menjawab solusi permasalahan negara di bidang pendidikan.
Prinsip Partai X yang berfokus pada keadilan sosial, transparansi, dan efektivitas pemerintahan sangat relevan dengan program ini. Dalam pandangan Partai X, pendidikan yang merata adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan.
Melalui Sekolah Rakyat, Partai X mengharapkan agar pemerintahan Prabowo Subianto dapat benar-benar melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil, terutama dalam mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi.
“Bila perencanaan dan pelaksanaan yang tepat, program ini dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.