Berita

Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan, Drone Diuji, Partai X Untuk Siapa?
Berita Terbaru

Prabowo Utus Jokowi ke Vatikan, Drone Diuji, Partai X Untuk Siapa?

beritax.id – Presiden Prabowo Subianto mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo bersama Natalius Pigai, Ignatius Jonan, dan Thomas Djiwandono ke Vatikan. Mereka ditugaskan menghadiri pemakaman Sri Paus Fransiskus yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025.

Keputusan ini menandai keikutsertaan Indonesia secara resmi dalam forum spiritual dunia. Pemerintah menyebut kehadiran tokoh-tokoh tersebut mewakili bangsa dan diplomasi antarnegara.

Masih di hari yang sama, Prabowo melakukan uji coba teknologi drone untuk menebar benih padi di lahan rawa Ogan Ilir. Area yang diuji seluas 105.000 hektare dan diklaim menjadi bagian dari lompatan transformasi pertanian nasional.

Teknologi ini diproyeksikan mempercepat proses tanam dan meningkatkan efisiensi distribusi benih. Namun efektivitas dan kebermanfaatannya bagi petani masih menunggu bukti nyata.

Partai X: Inisiatif Presiden Perlu Diukur dari Kepentingan Rakyat

Menanggapi dua langkah Presiden tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, mempertanyakan arah prioritas negara. Ia menegaskan kembali bahwa tugas pemerintah adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat.

“Kami tidak menolak inovasi atau diplomasi, tapi rakyat berhak bertanya: siapa sebenarnya yang diutamakan?” tegas Prayogi. Menurutnya, langkah simbolik dan teknologi canggih tidak boleh mengaburkan kebutuhan dasar warga.

Partai X berpandangan bahwa pemerintah adalah bagian kecil dari rakyat, diberi mandat untuk bertindak secara efektif, efisien, dan transparan.

Ketika negara terlihat lebih sibuk tampil di luar negeri dan mencoba alat baru, rakyat mempertanyakan esensi manfaatnya.

“Drone diuji, tapi pupuk masih langka. Tokoh diutus ke Vatikan, tapi guru honorer masih menunggu status,” ujar Prayogi.

Rakyat Perlu Kepastian Hasil, Bukan Hanya Simbol dan Pertunjukan

Partai X meminta agar setiap program yang dijalankan oleh negara dijelaskan tujuannya secara gamblang. Apakah benar mendukung ketahanan pangan rakyat atau sekadar proyek untuk menyenangkan elite?

“Kami ingin bukti bahwa drone membawa panen lebih baik, bukan sekadar tontonan,” ujar Prayogi. Ia juga mengingatkan agar diplomasi luar negeri tidak mengaburkan fokus utama pemerintah: membangun kesejahteraan di dalam negeri.

Partai X menyerukan agar semua kebijakan, baik simbolis maupun teknologis, diukur dari manfaat langsung terhadap kehidupan rakyat. Presiden tidak hanya mewakili bangsa di luar negeri, tapi juga bertanggung jawab atas kesejahteraan dalam negeri.

“Kalau ingin rakyat percaya, hadirkan hasil nyata, bukan hanya seremoni,” pungkas Prayogi. Ia menutup pernyataannya dengan pesan tegas: “Pemerintahan hebat bukan dilihat dari drone di langit, tapi dari beras di piring rakyat.”