Menjelang Pilkada serentak 2024, tensi perebutan kewenangan di berbagai daerah semakin terasa seperti kontestasi tingkat nasional. Fenomena yang dijuluki "Pilkada rasa Pilpres" ini menjadi perhatian serius dari Partai X.
Sekretaris Jenderal Partai X, Nurul Hidayah, menekankan pentingnya memandang momen Pilkada sebagai ajang demokrasi yang sehat dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
Dalam keterangannya, Nurul Hidayah menyatakan bahwa situasi ini seharusnya menjadi panggilan untuk seluruh partai politik agar kembali pada nilai-nilai luhur Pancasila. "Prinsip Pancasila, terutama sila keempat, mengajarkan pentingnya musyawarah dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Politik bukanlah arena konflik, melainkan wadah untuk bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan masyarakat," ujar Nurul.
Fenomena yang terjadi di berbagai daerah, khususnya basis kekuatan PDIP, mencerminkan adanya perubahan lanskap politik. Nurul mencermati bahwa pertarungan internal antara PDIP dan pengaruh pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan adanya tantangan dalam mempertahankan prinsip dan ideologi partai.
"Ini adalah contoh nyata bagaimana perebut kewenangan bisa kehilangan arahnya jika terlalu fokus pada persaingan kekuasaan. Bahkan, loyalitas internal dapat diuji jika figur sentral seperti Jokowi masih memiliki pengaruh besar di luar struktur resmi partai," ungkapnya.
Menurut Nurul, konsep "daur ulang Pancasila" yang diusung Partai X menjadi relevan untuk menghadapi situasi ini. Ia menegaskan bahwa partai politik harus kembali menghidupkan esensi Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak.
"Partai X percaya bahwa daur ulang nilai-nilai Pancasila adalah cara kita memperbaiki arah bangsa. Dengan mengedepankan nilai-nilai kerakyatan, keadilan, dan persatuan, kita dapat memastikan bahwa Pilkada berjalan sehat dan tetap berorientasi pada rakyat," jelasnya.
Nurul Hidayah mengingatkan, masa menjelang Pilkada 2024 merupakan ujian bagi seluruh parpol untuk menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. "Dengan kembali kepada nilai-nilai Pancasila, kita bisa menjadikan Pilkada ini sebagai ajang kontestasi yang bermartabat, berorientasi pada keadilan dan kesejahteraan rakyat," pungkasnya.