Kasus Sahbirin Noor yang memenangkan praperadilan dan membuat status tersangkanya gugur telah menimbulkan pertanyaan besar terkait integritas sistem hukum di Indonesia. Rinto Setiyawan, Anggota Majelis Tinggi Partai X, menyampaikan keprihatinannya atas situasi ini yang dianggap mencerminkan ketidakpastian dalam penegakan hukum dan perlunya evaluasi mendalam terhadap sistem peradilan.
Menurut Rinto, keputusan tersebut menunjukkan adanya tantangan serius dalam menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, seperti yang selama ini menjadi komitmen Partai X. "Prinsip kami menegaskan bahwa pemerintah dan institusi negara harus berfungsi sebagai pelayan rakyat, bukan sebagai alat untuk melindungi kepentingan elit tertentu," ujar Rinto. Ia menambahkan bahwa kasus ini menguatkan persepsi publik tentang kemungkinan adanya pengaruh kekuasaan dalam proses hukum, sehingga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi peradilan.
Rinto juga menyoroti pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam sistem hukum. "Sila kelima Pancasila mengamanatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun, ketika hukum terlihat bisa dipengaruhi oleh kekuasaan atau uang, maka kita telah mengkhianati prinsip dasar tersebut," tegasnya. Situasi ini, lanjut Rinto, menimbulkan kesan bahwa hukum lebih melayani kepentingan elit daripada rakyat kecil, sehingga memperdalam kesenjangan sosial dan menimbulkan krisis kepercayaan.
Partai X juga mengaitkan kasus ini dengan isu "political crime," di mana keputusan hukum dapat dipengaruhi oleh kepentingan golongan, bukan berdasarkan prinsip keadilan. "Ketidakpastian ini hanya akan memperburuk kondisi hukum kita dan memperkuat anggapan bahwa proses hukum tidak lagi transparan," ujar Rinto.
Sebagai solusi, Partai X menekankan perlunya reformasi dalam sistem hukum dan pengawasan yang lebih ketat terhadap proses peradilan. "Kami mendesak agar setiap institusi penegak hukum bekerja dengan transparan dan akuntabel. Tanpa itu, sulit untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat," ungkap Rinto.
Partai X menyerukan kepada seluruh pihak untuk berkomitmen dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, terutama dalam memastikan keadilan dan kesetaraan di hadapan hukum. "Rakyat Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang nyata, bukan hanya retorika. Kasus seperti ini harus menjadi pengingat bahwa kita masih memiliki banyak pekerjaan untuk membangun sistem hukum yang benar-benar melayani rakyat," tutup Rinto.