Terwujudnya Indonesia yang adil, sejahtera,
dan berkeadilan sosial dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan utama
dalam pembangunan sehingga tercapai pelayanan negara bagi rakyatnya demi kesejahteraan.
Nama Maskot: Mr X
Kesetaraan dan Keragaman: Simbol "X" sering digunakan untuk melambangkan
kesetaraan atau perkumpulan elemen-elemen yang berbeda. Dalam hal ini, "X"
dapat menggambarkan keragaman budaya, suku, atau latar belakang yang berbeda-
beda namun bersatu dalam satu identitas.
Teknologi dan Inovasi: Dalam dunia teknologi, "X" kadang-kadang dihubungkan
dengan eksperimen, variabel tak dikenal, atau pencarian hal baru. Dalam konteks
teknologi, "X" bisa menggambarkan pencarian inovasi, keberanian untuk
menjelajahi yang belum diketahui, atau fokus pada penemuan-penemuan baru.
Kombinasi atau Persilangan: "X" juga dapat diartikan sebagai tempat persilangan
atau perpaduan antara dua hal yang berbeda. Simbol "X" merujuk pada pertemuan
antara nilai-nilai Indonesia dengan kemajuan teknologi yang modern.
Peci
Kesederhanaan: Peci sering kali diasosiasikan dengan kesederhanaan dan
keanggunan. Logo atau maskot yang menggambarkan peci bisa mencerminkan
nilai-nilai ini, mungkin dengan desain yang bersih dan sederhana namun kuat dalam
pesannya.
Kearifan Lokal: Peci juga mewakili kearifan lokal dan tradisi yang kuat.
Memasukkan elemen-elemen tradisional atau motif lokal dalam desain dapat
memperkuat identitas tersebut.
Simbol Kesatuan dan Persatuan: Bung Karno memaknai peci sebagai simbol
perlawanan kepada penjajahan kolonialis dan imperialis pada masa itu. Ada pula
makna sosiologis bahwa Bung Karno seorang pemimpin revolusi yang benar-benar
merakyat serta tulus untuk perjuangan rakyat Indonesia, simbol untuk
mempersatukan rakyat melawan penjajah, serta menggambarkan tidak ada
kesenjangan antara pemimpin revolusi dan rakyatnya.
Spiritualitas dan Kedalaman: Dalam beberapa budaya di Indonesia, peci juga
memiliki makna spiritual. Desain yang menggabungkan elemen-elemen spiritual
atau filosofis bisa memberikan dimensi yang lebih dalam.
Identitas Nasionalisme: Peci seringkali dimaknai sebagai tokoh yang memiliki ekspresi yang kuat,
menampilkan karakter yang ramah, bijaksana, atau bersemangat, sesuai dengan
pesan yang ingin disampaikan.
Pakaian Warna Merah Putih
Makna Historis: Warna merah melambangkan keberanian dan semangat para
pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Putih melambangkan
kesucian dan perdamaian yang diinginkan oleh bangsa Indonesia setelah meraih
kemerdekaan.
Makna Budaya: Di Indonesia, warna merah sering dihubungkan dengan
keberanian, semangat, dan kekuatan. Putih, sementara itu, sering kali diasosiasikan
dengan kesucian, kedamaian, dan kejujuran.
Makna Filosofis: Bendera Merah Putih juga sering diinterpretasikan dalam
konteks Pancasila. Merah dapat menggambarkan semangat dan tekad untuk
mempertahankan prinsip-prinsip Pancasila, sementara putih mewakili kesucian dan
perdamaian yang diharapkan dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Kesatuan Nasional: Kombinasi merah dan putih juga mewakili kesatuan dalam
keragaman, yang merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat
Indonesia yang beragam budaya dan suku.
Warna Merah
Semangat dan Kebanggaan: Merah sering diidentifikasi dengan semangat,
keberanian, dan kebanggaan. Warna ini mencerminkan semangat juang, semangat
untuk maju, serta kebanggaan akan identitas dan warisan bangsa.
Keberanian dan Kekuatan: Merah sering dikaitkan dengan keberanian, kekuatan,
dan kegigihan. Hal ini terkait dengan semangat para pahlawan maupun tokoh-tokoh
saat ini yang berjuang untuk kemerdekaan dan keadilan.
Darah Pengorbanan: Merah juga mencerminkan pengorbanan dan semangat
juang para pahlawan yang telah berperang demi kemerdekaan Indonesia. Ini terkait
dengan makna sejarah Bendera Merah Putih yang melambangkan darah yang
dicurahkan oleh pejuang dalam memperjuangkan kemerdekaan. Era saat ini,
pengorbanan bukan lagi melawan penjajah seperti dulu. Melainkan para koruptor
dan sejenisnya.
Kedaulatan dan Kemerdekaan: Warna merah mewakili kedaulatan dan
kemerdekaan bangsa Indonesia, serta keberanian dalam menghadapi tantangan
untuk menjaga kedaulatan tersebut.
Kemeja Putih
Kesucian dan Kesederhanaan: Warna putih sering dikaitkan dengan kesucian,
kebersihan, dan kesederhanaan. Penggunaan kemeja putih bisa mencerminkan
kesan profesionalisme yang bersih dan teratur.
Netralitas dan Kesetaraan: Warna putih juga sering dihubungkan dengan
netralitas dan kesetaraan. Penggunaan kemeja putih dalam berbagai konteks dapat
menunjukkan kesan netral dan tanpa prasangka.
Dasi Hitam
Keseriusan dan Profesionalisme: Dasi hitam sering dihubungkan dengan kesan
serius, formalitas, dan profesionalisme. Penggunaannya dalam maskot bisa
dimaksudkan untuk menunjukkan keseriusan dalam suatu organisasi atau entitas
yang diwakilinya.
Keteraturan dan Ketegasan: Warna hitam sering diasosiasikan dengan
ketegasan, kekuatan, dan keteraturan. Dalam konteks maskot, dasi hitam bisa
menggambarkan komitmen terhadap standar yang tinggi atau keberlanjutan dalam
pencapaian tujuan.
Telinga Lebar
Keterbukaan terhadap Suara Rakyat: Telinga lebar menggambarkan sikap
terbuka untuk mendengarkan dan memperhatikan suara, keluhan, atau aspirasi
rakyat secara menyeluruh dan efektif.
Sikap Empati dan Perhatian: Simbol ini mencerminkan sikap empati dan
perhatian terhadap berbagai keluh kesah atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat. Ini menunjukkan kesediaan untuk mendengarkan dengan penuh
perhatian dan serius.
Komunikasi yang Responsif: Telinga lebar juga bisa diartikan sebagai simbol
komunikasi yang responsif terhadap kebutuhan atau keinginan rakyat. Hal ini
menunjukkan pentingnya merespons secara tepat terhadap keluhan-keluhan dan
aspirasi-aspirasi yang diungkapkan oleh masyarakat.
Elemen Kata
Jujur: Merujuk pada integritas dan kejujuran dalam perilaku dan komunikasi.
Orang yang jujur akan selalu berbicara dan bertindak sesuai dengan kebenaran
tanpa menyembunyikan informasi atau memanipulasi fakta.
Tenanan: Tenanan dalam Bahasa Indonesia berarti meyakinkan. Ini merujuk pada
kemampuan orang lain untuk meyakinkan seseorang dengan berbagai cara. Baik
melalui ajakan persuasif hingga mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Transparan: Menggambarkan keterbukaan dan kejelasan. Orang atau entitas yang
transparan tidak menyembunyikan informasi penting dan berkomunikasi secara
jelas, memungkinkan orang lain untuk memahami dengan baik apa yang sedang
terjadi.
Komunikatif: Merujuk pada kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik.
Orang yang komunikatif bisa mengekspresikan ide, pemikiran, atau pesan mereka
dengan jelas dan efektif kepada orang lain.
Cerdas: Menunjukkan kecerdasan atau kebijaksanaan dalam pengambilan
keputusan. Orang yang cerdas biasanya memiliki kemampuan untuk berpikir kritis,
menyelesaikan masalah, dan memahami situasi dengan cepat.